Bahaya Konsumsi Berlebih Protein Hewani: Menyebabkan Umur Pendek?
Yummy.RadigfaMedia.online - Dada ayam, daging sapi, dan telur adalah beberapa sumber protein hewani yang digemari banyak orang. Meskipun demikian, para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan karena hal ini dapat meningkatkan risiko memperpendek umur. Berikut penjelasan lebih lanjut dari para pakar.
Bahaya konsumsi protein berlebihan/freepik.com
Memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk kesehatan, terutama dalam mendukung pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak. Sumber protein hewani seperti dada ayam, daging sapi, makanan laut, dan telur merupakan pilihan populer karena mudah didapatkan, bervariasi, dan memiliki rasa yang lezat sehingga kerap dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari.Mengutip dari HuffPost pada tanggal 23 September 2024, Dr. Suzanne J. Ferree menambahkan bahwa kebutuhan akan protein meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
"Teori umum menyebutkan bahwa seiring bertambahnya usia, kita perlu mengurangi konsumsi makanan yang kaya protein. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal ini hanya berlaku untuk orang yang lebih muda, bukan bagi mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun," ungkap Ferree yang dikutip dari detikcom.
Ferree menjelaskan bahwa orang yang berusia lebih tua sebenarnya memerlukan lebih banyak protein dibandingkan orang dewasa yang lebih muda, karena tubuh mereka secara alami mengalami penurunan massa otot seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, protein tetap penting, dan kebutuhan akan jumlah protein harian bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan serta kebutuhan individu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan konsumsi protein sebanyak 50 gram per hari dalam konteks pola makan yang mencakup 2.000 kalori per hari. Meskipun begitu, banyak orang yang justru mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan dan memilih sumber protein yang kurang sehat.
Risiko Kelebihan Protein Hewani bagi Umur Panjang
Protein dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu protein nabati dan protein hewani. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi protein nabati lebih baik untuk kesehatan dibandingkan dengan protein hewani.
"Beberapa orang percaya bahwa konsumsi protein, khususnya protein hewani, sangat penting untuk menjaga umur panjang dan kesehatan otot. Mereka pun sering berasumsi bahwa semakin banyak protein yang mereka konsumsi, semakin baik kondisi kesehatan mereka. Namun, pandangan ini sering kali mendorong konsumsi protein hewani yang berlebihan, seperti daging, susu, dan telur," jelas Dr. Monisha Bhanote, seorang dokter dan pakar umur panjang yang dikutip dari detikcom.
Faktanya, konsumsi protein hewani dalam jumlah yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan dan berdampak buruk pada kesehatan sel. Hal ini disebabkan oleh dua senyawa, yaitu advanced glycation end products (AGEs) dan trimethylamine N-oxide (TMAO).
"AGEs adalah senyawa berbahaya yang terbentuk ketika protein atau lemak bercampur dengan gula dalam aliran darah," jelas Bhanote. Ia menambahkan bahwa konsumsi makanan hewani, terutama yang diolah dengan cara dipanggang, digoreng, atau dikukus, mengandung AGEs dalam jumlah tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh dan, seiring waktu, menyebabkan stres oksidatif dan peradangan. Kedua kondisi ini menjadi faktor utama yang mempercepat penuaan sel.
"AGEs merusak protein, DNA, serta struktur sel penting lainnya, mempercepat proses penuaan, dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan Alzheimer," tambah Bhanote.
Selain AGEs, senyawa TMAO yang terkandung dalam protein hewani juga menjadi perhatian serius. Bhanote mengungkapkan bahwa kadar TMAO yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
"TMAO memicu penumpukan kolesterol di arteri dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kolesterol tersebut. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan lebih lanjut pada sistem kardiovaskular, yang tidak hanya mengancam kesehatan jantung, tetapi juga mempengaruhi fungsi seluler dan umur panjang secara keseluruhan," jelasnya.
Cara Mendapatkan Manfaat Protein untuk Umur Panjang
Untuk memaksimalkan manfaat protein bagi kesehatan dan umur panjang, Bhanote merekomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak protein nabati serta protein yang berasal dari ikan. Meskipun ikan tergolong dalam kategori protein hewani, ikan dianggap berbeda karena kandungan nutrisinya yang jauh berbeda dari daging merah atau unggas.
Penelitian ilmiah telah berulang kali membuktikan manfaat kesehatan dari konsumsi protein yang berasal dari ikan jika dikonsumsi secara teratur. Mengonsumsi ikan secara konsisten telah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini hingga 12%.
Selain itu, protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian juga bisa menjadi sumber protein yang sehat. Keduanya kaya akan antioksidan, serat, dan nutrisi yang membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, serta menurunkan risiko penyakit kronis.
Beberapa studi ilmiah menyebutkan bahwa pola makan yang mengutamakan protein nabati dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan penyebab lainnya. Dengan demikian, menggantikan protein hewani dengan protein nabati dapat membantu memperpanjang umur.